Lubuklinggau.Suaranews.co.id.-
Pasar durian, yang seharusnya menjadi pusat perdagangan bagi para pedagang buah berduri terkenal, telah terbengkalai sejak selesai dibangun pada tahun 2020. Meskipun lokasinya yang strategis, pasar ini belum pernah difungsikan, sehingga memunculkan dugaan tentang perencanaan yang gagal sebelum pembangunan.
Seiring perjalanan dari Kelurahan Teman hingga Jukung, sisi jalan dipenuhi oleh para pedagang durian yang menjajakan dagangan mereka di pinggir jalan. Heri, seorang pedagang durian, mengungkapkan bahwa dia terbiasa berjualan di tepi jalan sejak dulu. Namun, dia menyayangkan fakta bahwa pasar durian yang seharusnya menjadi tempat berkumpul para pedagang belum juga dibuka.
"Dari dulu kalau kito jualan disinilah. Katanyo pasar durian itu ado disitu nah tejingok dari sini. Tapi kito dak tau jugo kan ngapo belum dibuka," ungkapnya kepada wartawan pada Senin (15/01/2024).
Rekan Heri, seorang pedagang durian lainnya, juga menyatakan bahwa belum pernah ada petani dari Jukung atau dari luar yang menempati pasar tersebut. "Belum pernah. Cak inilah wong sini bebas jualan ado di depan rumahnyo, ado jugo di kebun langsung cak aku ni," ujarnya.
Tim media kemudian mengunjungi pasar durian yang terbengkalai tersebut. Terlihat jelas bahwa pintu masuknya terkunci dengan gembok dan kondisinya dipenuhi oleh kotoran tikus yang tidak terawat.
Pertanyaan pun muncul, bagaimana bisa pasar durian dengan bangunan megah dan diklaim memiliki lahan seluas 1 hektar ini tidak pernah difungsikan?
Kuat dugaan pasar durian ini tidak ada perencanaan yang matang sebelum dibangun alias gagal perencanaan, kemudian pada akhirnya pembangunan tersebut hanya berujung pada bangunan kosong yang merugikan uang rakyat, tanpa memberikan manfaat nyata.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau harus menjawab dengan lugas atas informasi tersebut, terlebih lagi tentu setiap bangunan milik negara pasti mempunyai anggaran pemeliharaan setelah dibangun.( Rls )
Posting Komentar